Miris! Maros Dipenuhi Pengamen Kecil, Pemda Dinilai Tutup Mata

Minggu, 20 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Butta Salewangang Maros

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Butta Salewangang Maros

Gedor.id– Fenomena anak jalanan, pengemis, dan pengamen yang makin marak di Kabupaten Maros kian menjadi sorotan.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Butta Salewangang Maros menyatakan keprihatinan mendalam dan mendesak tindakan konkret dari pemerintah dan aparat penegak hukum.

Ketua Umum HMI Maros, Muhammad Taufik Hidayat, menilai kehadiran mereka yang terus meningkat di berbagai titik strategis seperti lampu merah, pasar, hingga kawasan perkantoran bukan sekadar masalah sosial biasa.

Ada indikasi kuat bahwa sebagian dari mereka bisa saja menjadi korban eksploitasi dalam jaringan pengemis terorganisir.

“Ini bukan semata soal kemiskinan. Kami mencium adanya potensi eksploitasi terhadap anak-anak dan kelompok rentan. Pemerintah daerah tidak boleh tinggal diam,” tegas Taufik.

Lebih lanjut, HMI menuding lemahnya pengawasan dan minimnya program perlindungan sosial sebagai biang keladi persoalan ini.

Bahkan, mereka menilai belum ada tindakan tegas dan terstruktur dari Pemda maupun aparat untuk menertibkan fenomena yang semakin meresahkan warga tersebut.

Tiga Tuntutan HMI Maros: Jangan Biarkan Kota Ini Jadi Sarang Eksploitasi

HMI Maros secara resmi melayangkan tiga tuntutan penting:

1.Pembentukan Tim Terpadu

Pemda diminta segera membentuk tim gabungan yang melibatkan Dinas Sosial, Satpol PP, dan instansi terkait untuk:

Melakukan pendataan dan asesmen sosial terhadap anak jalanan dan pengemis, Menyusun program rehabilitasi dan reintegrasi sosial, Melakukan penertiban dengan pendekatan humanis.

2. Investigasi Kepolisian

Kapolres Maros didesak mengusut potensi keberadaan jaringan eksploitasi anak dan pengemis terorganisir yang selama ini luput dari pantauan publik.

3.Edukasi Masyarakat

Masyarakat diminta tidak memberikan uang secara langsung di jalanan, tetapi menyalurkan donasi melalui lembaga sosial yang terpercaya untuk mencegah semakin suburnya jaringan ini.

Ultimatum HMI: Jika Diam, Kami Turun ke Jalan

Ketua Bidang HAM dan Lingkungan Hidup HMI Maros, Hasruli, menegaskan bahwa jika dalam waktu dekat tak ada langkah konkret dari pemerintah maupun aparat, pihaknya siap melakukan aksi moral di ruang publik sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

“Ini soal masa depan anak-anak dan wajah kemanusiaan kita. Jangan sampai kota ini dicap gagal melindungi yang lemah,” tegasnya.

Masalah sosial ini bukan hanya soal empati, tapi menyangkut penegakan hukum, kebijakan yang tegas, dan kehendak politik.

Maros tak boleh dibiarkan menjadi ladang tumbuhnya kejahatan terselubung di balik wajah-wajah kecil yang mengiba.

Editor : Darwis
Follow Berita Gedor.id di Tiktok

Berita Terkait

Dugaan Korupsi di Diskominfo Gowa Menguak, APKAN RI Angkat Suara
Tambang Ilegal Jalan Terus di Sawakong, Hukum Cuma Jadi Penonton?
Anggaran Miliaran Disembunyikan, Diskominfo Gowa Diduga Lindungi Media Titipan
Enggan Buka-Bukaan, Diskominfo Gowa Tahan Data Anggaran Media
Diskominfo Gowa Diduga Tutupi Aliran Dana Rp1,1 Miliar ke Media
RS Galesong Diresmikan Sebelum Siap, Laksus: Periksa Eks Bupati Takalar!
Oknum Satresnarkoba Gowa Dituding Peras Keluarga Tersangka, Mahasiswa Ngamuk!
Jalur Gelap Anggaran Pokir DPRD Takalar Diduga Lewat Keuangan

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 16:43 WITA

Dugaan Korupsi di Diskominfo Gowa Menguak, APKAN RI Angkat Suara

Minggu, 20 Juli 2025 - 21:40 WITA

Miris! Maros Dipenuhi Pengamen Kecil, Pemda Dinilai Tutup Mata

Sabtu, 19 Juli 2025 - 23:18 WITA

Anggaran Miliaran Disembunyikan, Diskominfo Gowa Diduga Lindungi Media Titipan

Jumat, 18 Juli 2025 - 23:28 WITA

Enggan Buka-Bukaan, Diskominfo Gowa Tahan Data Anggaran Media

Kamis, 17 Juli 2025 - 22:14 WITA

Diskominfo Gowa Diduga Tutupi Aliran Dana Rp1,1 Miliar ke Media

Berita Terbaru