Diduga Sepupu Bupati Jadi Senjata, Kepala Puskesmas Baebunta Dituding Teror ASN

Jumat, 5 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puskesmas Baebunta

Puskesmas Baebunta

Gedor.id-Alih-alih menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Baebunta justru diguncang konflik internal. Jumat (5/9/2025)

Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) menolak dipimpin oleh Kepala UPT Puskesmas Baebunta, Titin Yuandri, yang dinilai arogan dan kerap membuat kebijakan kontroversial.

Penolakan itu dituangkan secara resmi dalam surat keberatan kolektif ASN dan pegawai Puskesmas Baebunta yang dilayangkan kepada Bupati Luwu Utara.

Surat tersebut berisi lima poin alasan penolakan, yang menyoroti gaya kepemimpinan Titin yang dianggap menekan dan merusak suasana kerja.

BACA JUGA :  Judi Terselubung di Pasar Malam Luwu Utara, Konser Diduga Tanpa Izin Resmi

Lima Alasan Penolakan

Dalam surat itu, para nakes menilai Titin Yuandri:

1.Arogan dalam sikap dan tutur kata sehingga berpotensi memengaruhi psikologi pegawai dan menurunkan kualitas pelayanan.

2.Menggunakan jabatan sebagai alat tekanan, termasuk mengancam mutasi pegawai yang tidak disukainya.

3.Egois dan menutup diri dari masukan, membuat aturan sepihak tanpa koordinasi dengan rekan kerja.

BACA JUGA :  Ramai Kritik Pelayanan BBM Subsidi, Gunawan: “Kami Tetap Layani Semua”

4.Mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan standar pelayanan medis, misalnya melarang penggunaan masker (APD) dalam pelayanan.

5.Kerap membawa nama Bupati dan keluarganya sebagai senjata intimidasi, dengan ancaman pemecatan hingga mutasi, yang dinilai merusak citra Bupati sendiri.

Suasana Kerja Tidak Kondusif

Menurut para pegawai, sikap arogan tersebut telah menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan jauh dari suasana kondusif.

BACA JUGA :  Teriakan Keadilan Budiman Tak Didengar Negara!

Mereka menilai hal ini bukan hanya merugikan internal Puskesmas, tetapi juga berdampak langsung pada mutu pelayanan kepada masyarakat Baebunta.

“Kalau kondisi ini terus dibiarkan, masyarakat yang akan jadi korban karena pelayanan tidak berjalan maksimal,” tulis salah satu poin penolakan.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak media belum mendapatkan konfirmasi langsung dari Titin Yuandri selaku Kepala UPT Puskesmas Baebunta terkait penolakan tersebut.

(ono)

Berita Terkait

Rotasi Pejabat, Bupati Takalar Tunjuk Mappaturung Jadi Camat Mangarabombang
Lahan Warisan Jadi Rebutan, Warga Sanjai Bongkar Riwayat Transaksi Lama Habedia
Kapolsek Mallusetasi Pamer Arogansi di Depan Warga, Wartawan Jadi Sasaran Bentakan
Ramai Kritik Pelayanan BBM Subsidi, Gunawan: “Kami Tetap Layani Semua”
Tanah Warisan Keluarga Raib Diduga Dijual Penggarap, Ahli Waris Ancam Laporkan Semua Pihak
Miris! Nenek 95 Tahun Lapor Polisi, Delapan Bulan Tak Ada Tindak Lanjut
Geger, Polisi Bongkar Tambang Emas Ilegal di Biringbulu
Alih-Alih Cerdas, Anak Indonesia Justru Keracunan Massal Akibat MBG

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:06 WITA

Rotasi Pejabat, Bupati Takalar Tunjuk Mappaturung Jadi Camat Mangarabombang

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:04 WITA

Lahan Warisan Jadi Rebutan, Warga Sanjai Bongkar Riwayat Transaksi Lama Habedia

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:15 WITA

Kapolsek Mallusetasi Pamer Arogansi di Depan Warga, Wartawan Jadi Sasaran Bentakan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:49 WITA

Ramai Kritik Pelayanan BBM Subsidi, Gunawan: “Kami Tetap Layani Semua”

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:44 WITA

Tanah Warisan Keluarga Raib Diduga Dijual Penggarap, Ahli Waris Ancam Laporkan Semua Pihak

Berita Terbaru