Peringatan September Hitam, Mahasiswa UHO Tegaskan Perjuangan Belum Usai

Sabtu, 27 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

mahasiswa Fakultas Peternakan UHO kembali menggelar peringatan sederhana namun penuh makna

mahasiswa Fakultas Peternakan UHO kembali menggelar peringatan sederhana namun penuh makna

Gedor.id- Bulan September kembali membawa duka yang tak pernah usai bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya civitas akademika Universitas Halu Oleo (UHO). Jumat (26/9/2025)

Ingatan akan tragedi September Hitam 2019 terus membekas. Saat itu, dua mahasiswa UHO, Himawan Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi, gugur ketika menyuarakan aspirasi rakyat dalam aksi demonstrasi menolak kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.

Kematian mereka bukan sekadar kehilangan bagi keluarga tercinta, tetapi juga menjadi luka mendalam bagi dunia pendidikan dan demokrasi Indonesia.

Peristiwa ini menjadi pengingat pahit: bahwa kebebasan berpendapat dan menyampaikan kebenaran masih sering dibayar mahal dengan darah dan nyawa.

BACA JUGA :  Kesal Jalan Rusak Puluhan Tahun, Warga Lambuya-Puriala Tutup Akses Utama Sultra

HAM dan Makna September Hitam

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak mendasar setiap individu: hak hidup, berpendapat, dan menyampaikan aspirasi.

Namun, tragedi September Hitam menunjukkan rapuhnya perlindungan HAM di negeri ini, ketika suara kritis justru dibungkam dengan kekerasan.

Bagi mahasiswa, September Hitam menjadi simbol perjuangan menegakkan demokrasi. Ia bukan hanya peringatan, tetapi juga refleksi tahunan agar tragedi serupa tidak pernah terulang.

Doa dan Renungan di Fakultas Peternakan UHO

Tahun ini, mahasiswa Fakultas Peternakan UHO kembali menggelar peringatan sederhana namun penuh makna.

BACA JUGA :  Kader PPP Berdarah di Muktamar, Mardiono Ancam Proses Hukum

Acara diisi dengan doa bersama, pembacaan puisi, orasi ilmiah, hingga lantunan lagu perjuangan. Lilin dinyalakan, doa dipanjatkan, dan nama Randi serta Yusuf kembali disebut dalam haru.

“Kami hadir untuk mengenang dan mendoakan almarhum. Perjuangan Himawan Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi adalah amanah yang harus kami lanjutkan. September Hitam adalah simbol agar mahasiswa tidak pernah diam terhadap ketidakadilan,” ungkap salah satu peserta acara.

Doa untuk Randi dan Yusuf

Sebagai penghormatan, doa bersama dipanjatkan untuk kedua almarhum:

“Allahummaghfirlahuma warhamhuma wa’afihima wa’fu ‘anhuma. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa almarhum Himawan Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi, lapangkanlah kuburnya, terimalah amal kebaikannya, dan tempatkanlah mereka di sisi-Mu yang mulia. Jadikanlah pengorbanan mereka sebagai cahaya perjuangan bagi bangsa ini.”

BACA JUGA :  Biadab! Bocah Perempuan di Konsel Dibunuh Usai Diduga Dilecehkan, Jasadnya Dibuang

Harapan ke Depan

September Hitam bukan sekadar kenangan pahit, tetapi refleksi kolektif bagi bangsa. Negara dituntut lebih serius menegakkan HAM, melindungi kebebasan berekspresi, serta memastikan tragedi serupa tak lagi terulang.

Bagi mahasiswa, amanah perjuangan itu tetap hidup. Doa untuk Randi dan Yusuf terus menggema, sementara semangat mereka menjadi inspirasi abadi: bahwa keadilan harus diperjuangkan, meski jalan itu penuh risiko.

Editor : Darwis

Berita Terkait

Rotasi Pejabat, Bupati Takalar Tunjuk Mappaturung Jadi Camat Mangarabombang
Lahan Warisan Jadi Rebutan, Warga Sanjai Bongkar Riwayat Transaksi Lama Habedia
Kapolsek Mallusetasi Pamer Arogansi di Depan Warga, Wartawan Jadi Sasaran Bentakan
Ramai Kritik Pelayanan BBM Subsidi, Gunawan: “Kami Tetap Layani Semua”
Tanah Warisan Keluarga Raib Diduga Dijual Penggarap, Ahli Waris Ancam Laporkan Semua Pihak
Miris! Nenek 95 Tahun Lapor Polisi, Delapan Bulan Tak Ada Tindak Lanjut
Geger, Polisi Bongkar Tambang Emas Ilegal di Biringbulu
Alih-Alih Cerdas, Anak Indonesia Justru Keracunan Massal Akibat MBG

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:06 WITA

Rotasi Pejabat, Bupati Takalar Tunjuk Mappaturung Jadi Camat Mangarabombang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:15 WITA

Kapolsek Mallusetasi Pamer Arogansi di Depan Warga, Wartawan Jadi Sasaran Bentakan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:49 WITA

Ramai Kritik Pelayanan BBM Subsidi, Gunawan: “Kami Tetap Layani Semua”

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:44 WITA

Tanah Warisan Keluarga Raib Diduga Dijual Penggarap, Ahli Waris Ancam Laporkan Semua Pihak

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:19 WITA

Miris! Nenek 95 Tahun Lapor Polisi, Delapan Bulan Tak Ada Tindak Lanjut

Berita Terbaru