Kejati Sulsel Dituding Tak Punya Nyali Usut Korupsi ART DPRD Tana Toraja

Sabtu, 20 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gerakan Mahasiswa Peduli Hukum Sulawesi Selatan (GMPH Sulsel)

Gerakan Mahasiswa Peduli Hukum Sulawesi Selatan (GMPH Sulsel)

Gedor.id- Gerakan Mahasiswa Peduli Hukum Sulawesi Selatan (GMPH Sulsel) melancarkan kritik keras terhadap Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel. Sabtu (20/9/2025)

Mereka menuding penanganan dugaan korupsi Anggaran Rumah Tangga (ART) DPRD Tana Toraja periode 2017–2024 dan 2019–2024 penuh dengan kejanggalan dan kesan ditutup-tutupi.

GMPH menilai Kejati Sulsel sengaja bermain aman karena hingga kini tidak ada kejelasan mengenai identitas maupun perkembangan pemeriksaan kasus yang sudah lama menjadi sorotan publik.

BACA JUGA :  Karyawan Resah, Pelanggan Dirugikan, PT CPB Diduga Main Kotor

Publik pun semakin dibuat bingung. Kasi Penkum Kejati Sulsel justru menyebut untuk periode 2019–2024 tidak ada pemeriksaan, hanya sekadar permintaan keterangan.

Pernyataan itu langsung memicu kontroversi, sebab dugaan penyimpangan anggaran DPRD Tana Toraja kian mencuat ke permukaan.

Ketua GMPH Sulsel, Ryyan Saputra, menantang Kejati Sulsel agar segera memeriksa tiga nama yang dianggap paling bertanggung jawab:

  1. Welem Sambolangi, mantan anggota DPRD Tana Toraja 2014–2019 dan Ketua DPRD Tana Toraja 2019–2024.
  2. Yohanis Lintin Paembongan, mantan Wakil Ketua DPRD Tana Toraja 2019–2024.
  3. Eviviana Rombe Datu, mantan Wakil Ketua DPRD Tana Toraja 2019–2024.
BACA JUGA :  Pasal Berat Hilang, Jaksa Gowa Diduga Main Mata dalam Kasus Penganiayaan

“Jangan ada yang kebal hukum dalam kasus ini. Jika tidak mampu menuntaskannya, maka hancurlah marwah institusi penegak hukum di mata rakyat,” tegas Ryyan.

Sebagai bentuk perlawanan, GMPH Sulsel memastikan akan menggelar aksi besar-besaran di Kantor Kejati Sulsel.

Aksi itu dimaksudkan untuk menguji keberanian Kejati, berani memeriksa nama-nama besar yang disebut, atau justru terus bersembunyi di balik alasan prosedural.

BACA JUGA :  Dugaan Korupsi di Diskominfo Gowa Menguak, APKAN RI Angkat Suara

Editor : Darwis

Berita Terkait

Kasus Dipaksakan, Hukum Dibelokkan? Sukri Lawan Balik Penyidik Polres Bulukumba
Dr Fadiah Machmud: Mari Bersinergi Menjaga Nyala Gerakan Perlindungan Anak
SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Mantapkan Langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Program MBG Dapur Sekolah SDN Borong Makassar Bersih, Sehat, dan Tidak Beracun
PB IPMIL Raya Periode Baru Resmi Jalan, Fokus Lawan Ketimpangan Sosial Luwu Raya
Konser Musik di Mal Pipo Ricuh, Penonton Liar Picu Lemparan Botol dan Korban Luka
GRD Bongkar Wajah Negara, Melindungi Pengusaha, Menghancurkan Petani
Dua Warga Jadi Korban Busur Panah di Tallo, Makassar

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:26 WITA

Kasus Dipaksakan, Hukum Dibelokkan? Sukri Lawan Balik Penyidik Polres Bulukumba

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 20:15 WITA

Dr Fadiah Machmud: Mari Bersinergi Menjaga Nyala Gerakan Perlindungan Anak

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:17 WITA

SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Mantapkan Langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:15 WITA

Program MBG Dapur Sekolah SDN Borong Makassar Bersih, Sehat, dan Tidak Beracun

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:36 WITA

PB IPMIL Raya Periode Baru Resmi Jalan, Fokus Lawan Ketimpangan Sosial Luwu Raya

Berita Terbaru