GRD Bongkar Wajah Negara, Melindungi Pengusaha, Menghancurkan Petani

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) menggelar aksi unjuk rasa

Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) menggelar aksi unjuk rasa

Gedor.id- Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional 2025 di pertigaan Jalan Alauddin–Pettarani, Rabu (24/09/2025).

Massa aksi datang dengan membawa poster-poster berisi tuntutan dan bergantian melakukan orasi politik.

Mereka menegaskan bahwa aksi ini merupakan respon atas ketimpangan struktur agraria yang tak kunjung diselesaikan pemerintah.

Jenderal Lapangan GRD, Doni, menyampaikan bahwa negara selama ini justru berpihak kepada korporasi dan melupakan nasib petani serta masyarakat adat.

BACA JUGA :  Kasus Dipaksakan, Hukum Dibelokkan? Sukri Lawan Balik Penyidik Polres Bulukumba

“Konflik agraria yang terus berulang menunjukkan absennya negara dalam memastikan distribusi tanah yang adil dan merata. Alih-alih melindungi petani, negara justru mendukung penggusuran, perampasan tanah, dan kriminalisasi pejuang agraria atas nama proyek strategis nasional (PSN),” ujar Doni.

Lebih lanjut, ia menyoroti keterlibatan aparat kepolisian dan TNI dalam konflik agraria.

Menurutnya, fungsi utama aparat semestinya melindungi rakyat, namun kini berubah menjadi pelindung bisnis.

BACA JUGA :  Pintu Didobrak, Istri Diseret dan Dikeroyok di Rumah Sendiri, Suami Ikut Babak Belur

“TNI dan kepolisian digunakan untuk menjaga kepentingan pengusaha di sektor agraria, melakukan pengusiran, bahkan pembunuhan terhadap petani yang mempertahankan tanahnya. Hari ini, aparat telah bergeser menjadi penjaga bisnis, bukan penjaga rakyat,” tegasnya.

GRD pun mengutuk keras keterlibatan aparat dalam berbagai praktik kekerasan dan perampasan tanah.

Mereka menegaskan akan terus menyuarakan perlawanan bersama petani dan masyarakat adat yang berjuang mempertahankan ruang hidupnya.

BACA JUGA :  Prabowo Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Penjarahan dan Gangguan Ekonomi

Dalam aksinya, GRD mengusung isu utama “Tanah untuk Rakyat, Ganyang Perampas Tanah” dengan sejumlah tuntutan turunan:

  1. Membebaskan seluruh tahanan politik tanpa syarat.
  2. Mewujudkan reforma agraria sejati.
  3. Menolak perampasan tanah dan ruang hidup rakyat atas nama PSN.
  4. Menghentikan kriminalisasi masyarakat adat dan petani.
  5. Mencabut UU TNI serta mengembalikan tentara ke barak.
  6. Menolak politik upah murah dan mewujudkan upah layak bagi buruh/pekerja.

Editor : Darwis

Berita Terkait

Kasus Dipaksakan, Hukum Dibelokkan? Sukri Lawan Balik Penyidik Polres Bulukumba
Dr Fadiah Machmud: Mari Bersinergi Menjaga Nyala Gerakan Perlindungan Anak
SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Mantapkan Langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Program MBG Dapur Sekolah SDN Borong Makassar Bersih, Sehat, dan Tidak Beracun
PB IPMIL Raya Periode Baru Resmi Jalan, Fokus Lawan Ketimpangan Sosial Luwu Raya
Konser Musik di Mal Pipo Ricuh, Penonton Liar Picu Lemparan Botol dan Korban Luka
Dua Warga Jadi Korban Busur Panah di Tallo, Makassar
Tani Merdeka di Ambang Perpecahan, SK Baru DPN Jadi Biang Kerok

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:26 WITA

Kasus Dipaksakan, Hukum Dibelokkan? Sukri Lawan Balik Penyidik Polres Bulukumba

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 20:15 WITA

Dr Fadiah Machmud: Mari Bersinergi Menjaga Nyala Gerakan Perlindungan Anak

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:17 WITA

SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Mantapkan Langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:15 WITA

Program MBG Dapur Sekolah SDN Borong Makassar Bersih, Sehat, dan Tidak Beracun

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:36 WITA

PB IPMIL Raya Periode Baru Resmi Jalan, Fokus Lawan Ketimpangan Sosial Luwu Raya

Berita Terbaru