Wamena Mencekam, KKB Ultimatum Pendatang dan Minta Bupati Mundur

Senin, 9 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TPNPB-OPM saat berada di salah satu kawasan pegunungan Papua.

TPNPB-OPM saat berada di salah satu kawasan pegunungan Papua.

Gedor.id – Wamena, Papua, kembali diguncang ketegangan menyusul pernyataan keras dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Dalam ultimatum terbuka, kelompok separatis ini mengancam keselamatan warga non-Papua dan mendesak Bupati Jayawijaya, Atenius Murib, untuk segera mundur.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambon, menyampaikan peringatan tajam kepada seluruh pendatang yang mengais rezeki di Wamena. Mereka diminta meninggalkan wilayah tersebut secepatnya atau siap menanggung risiko maut.

BACA JUGA :  Jokowi Dituding Raja Drama Gegara Foto Reuni: “Angkatan 45 Katanya?”

“Kami mengingatkan seluruh warga pendatang untuk segera keluar dari Papua. Jika bertahan, keselamatan mereka bukan lagi tanggung jawab kami,” ujar Sebby dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu, 7 Juni 2025.

Ancaman ini datang seiring meningkatnya intensitas gerakan bersenjata di wilayah pegunungan tengah Papua. TPNPB-OPM bahkan mengklaim siap mengepung dan mengambil alih Wamena, serta menyerang aparat dan tokoh pemerintahan.

Tak hanya mengancam warga pendatang, kelompok ini juga menuding Bupati Jayawijaya, Atenius Murib, sebagai pengkhianat kepentingan orang asli Papua (OAP). Mereka menolak kepemimpinannya dan menuduhnya mendukung tindakan represif aparat keamanan.

BACA JUGA :  Warung Dihalangi Mobil Pejabat Maros, Oknum Polisi Malah Gertak Mahasiswa

Sebby menyebut kebijakan sang bupati—yang meminta aparat menggelar razia identitas terhadap warga Papua tanpa KTP—sebagai bentuk intimidasi dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat.

“Jabatan yang Anda emban digunakan untuk meneror rakyat sendiri,” tegas Sebby.

Situasi keamanan di Wamena kini makin genting. Dalam pekan terakhir, dua anggota kepolisian menjadi korban penembakan di depan RSUD Wamena. Insiden tersebut diyakini merupakan bagian dari rangkaian serangan kelompok separatis.

BACA JUGA :  ODOL di CitraLand: Kadis Perhubungan Mengaku Tak Bisa Menindak, Polisi Tunggu Waktu

Pihak keamanan memperketat penjagaan di berbagai titik strategis, namun suasana mencekam masih menyelimuti kota.

Warga—baik pendatang maupun asli Papua—diliputi rasa was-was, sementara Wamena kembali berada di bawah bayang-bayang konflik bersenjata yang mengancam keselamatan sipil secara nyata. (***)

Berita Terkait

Kasus Dipaksakan, Hukum Dibelokkan? Sukri Lawan Balik Penyidik Polres Bulukumba
Dr Fadiah Machmud: Mari Bersinergi Menjaga Nyala Gerakan Perlindungan Anak
SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Mantapkan Langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Program MBG Dapur Sekolah SDN Borong Makassar Bersih, Sehat, dan Tidak Beracun
PB IPMIL Raya Periode Baru Resmi Jalan, Fokus Lawan Ketimpangan Sosial Luwu Raya
Konser Musik di Mal Pipo Ricuh, Penonton Liar Picu Lemparan Botol dan Korban Luka
GRD Bongkar Wajah Negara, Melindungi Pengusaha, Menghancurkan Petani
Dua Warga Jadi Korban Busur Panah di Tallo, Makassar

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:26 WITA

Kasus Dipaksakan, Hukum Dibelokkan? Sukri Lawan Balik Penyidik Polres Bulukumba

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 20:15 WITA

Dr Fadiah Machmud: Mari Bersinergi Menjaga Nyala Gerakan Perlindungan Anak

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:17 WITA

SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Mantapkan Langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:15 WITA

Program MBG Dapur Sekolah SDN Borong Makassar Bersih, Sehat, dan Tidak Beracun

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:36 WITA

PB IPMIL Raya Periode Baru Resmi Jalan, Fokus Lawan Ketimpangan Sosial Luwu Raya

Berita Terbaru