Sidang Korupsi ADD Memanas, Eks Kadis PMD Tuding Jaksa Main Perkara

Kamis, 11 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi alokasi dana desa (ADD) Kota Padangsidimpuan

Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi alokasi dana desa (ADD) Kota Padangsidimpuan

Gedor.id-Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi alokasi dana desa (ADD) Kota Padangsidimpuan dengan terdakwa mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Ismail Fahmi Siregar, kembali memanas.

Dalam nota pembelaan (pledoi) pribadinya di Pengadilan Tipikor Medan, Rabu (10/9/2025), Ismail meledakkan tudingan serius: dirinya dijebak dalam “permainan hukum” yang dimainkan jaksa.

“Uang Rp500 juta yang disebut jaksa bukan untuk saya. Itu titipan permintaan Kasi Intel Kejari Padangsidimpuan, Yunius Zega, yang tahu praktik potongan ADD oleh pejabat lain,” ujar Ismail lantang.

Ia mengaku, atas perintah Wali Kota, dirinya diminta mencarikan uang tersebut. Dari total Rp500 juta yang diminta, hanya Rp350 juta yang berhasil ia serahkan melalui sopirnya kepada Yunius Zega.

BACA JUGA :  Oknum Satresnarkoba Gowa Dituding Peras Keluarga Tersangka, Mahasiswa Ngamuk!

Sebut Nama-Nama Pejabat Terima Dana

Tak berhenti di situ, Ismail juga membeberkan daftar panjang pejabat yang diduga ikut kecipratan dana potongan ADD.

Mulai dari Wakil Wali Kota Arwin Siregar, Sekda Letnan Dalimunthe, hingga sejumlah camat disebut menerima aliran uang dengan nominal Rp2,5 juta sampai Rp60 juta.

Tuduhan Tekanan Penyidik

Ismail mengaku dipaksa penyidik Kejati Sumut mengubah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan menghapus keterangan penyerahan uang ke Yunius Zega. Ia bahkan dijanjikan tuntutan ringan 1 tahun 6 bulan jika menurut.

BACA JUGA :  Lelang SPAM Regional Sulsel 2025 Diduga Diatur, Publik Dibohongi!

“Tapi janji itu hanya jebakan. Nyatanya, saya dituntut 6 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan. Saya juga tidak diberi kesempatan menghadirkan saksi maupun ahli yang meringankan,” tegasnya.

Soroti Audit dan Saksi yang Hilang

Dalam pledoinya, Ismail menyerang lemahnya dasar tuntutan jaksa. Audit kerugian negara disebut hanya berdasar pengakuan kepala desa, tanpa perhitungan kerugian nyata (actual loss).

Yang lebih fatal, jaksa tidak menghadirkan saksi kunci seperti Kepala Badan Keuangan Daerah maupun para camat yang mengetahui aliran dana.

BACA JUGA :  Oknum Satresnarkoba Gowa Dituding Peras Keluarga Tersangka, Mahasiswa Ngamuk!

“Saksi ahli dari Inspektorat pun tidak mampu menjelaskan kerugian negara secara benar,” katanya.

Ancam Lapor Jaksa Agung

Merasa dizalimi, Ismail berjanji akan melaporkan dugaan penyimpangan penanganan perkara ini langsung ke Jaksa Agung.

“Tuntutan JPU bukan berdasar fakta persidangan, tapi karena kepentingan pribadi,” tudingnya keras.

Di akhir pledoi, Ismail meminta majelis hakim untuk membebaskannya dari seluruh dakwaan.

“Atau setidaknya, beri saya putusan seadil-adilnya,” ujarnya menutup pembelaan.

Editor : Darwis

Berita Terkait

Rotasi Pejabat, Bupati Takalar Tunjuk Mappaturung Jadi Camat Mangarabombang
Lahan Warisan Jadi Rebutan, Warga Sanjai Bongkar Riwayat Transaksi Lama Habedia
Kapolsek Mallusetasi Pamer Arogansi di Depan Warga, Wartawan Jadi Sasaran Bentakan
Ramai Kritik Pelayanan BBM Subsidi, Gunawan: “Kami Tetap Layani Semua”
Tanah Warisan Keluarga Raib Diduga Dijual Penggarap, Ahli Waris Ancam Laporkan Semua Pihak
Miris! Nenek 95 Tahun Lapor Polisi, Delapan Bulan Tak Ada Tindak Lanjut
Geger, Polisi Bongkar Tambang Emas Ilegal di Biringbulu
Alih-Alih Cerdas, Anak Indonesia Justru Keracunan Massal Akibat MBG

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:06 WITA

Rotasi Pejabat, Bupati Takalar Tunjuk Mappaturung Jadi Camat Mangarabombang

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:04 WITA

Lahan Warisan Jadi Rebutan, Warga Sanjai Bongkar Riwayat Transaksi Lama Habedia

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:15 WITA

Kapolsek Mallusetasi Pamer Arogansi di Depan Warga, Wartawan Jadi Sasaran Bentakan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:49 WITA

Ramai Kritik Pelayanan BBM Subsidi, Gunawan: “Kami Tetap Layani Semua”

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:44 WITA

Tanah Warisan Keluarga Raib Diduga Dijual Penggarap, Ahli Waris Ancam Laporkan Semua Pihak

Berita Terbaru