Gedor.id– Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025), tidak hanya diwarnai dengan kegiatan seremonial. Di berbagai daerah, aktivis dan mahasiswa turun ke jalan menyuarakan aspirasi rakyat.
Namun, ada pemandangan berbeda di Kota Makassar. Di tengah hiruk pikuk aksi massa di berbagai titik, seorang mahasiswa bernama Irwan memilih berdiri sendiri di depan kantor Telkom Indonesia, Jalan A.P. Pettarani.
Ia melakukan aksi unjuk rasa seorang diri (solo) dengan membawa satu ban bekas di sampingnya sebagai simbol perlawanan.
Irwan diketahui merupakan anggota Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP).
Dengan lantang, ia menyampaikan penolakannya terhadap rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto, yang dinilainya mencederai semangat reformasi.
“Hari ini saya tegaskan, penolakan terhadap pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto harus disuarakan. Itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan reformasi,” ujarnya dalam orasi.
Ketua SPMP, Ozi Ekayama, membenarkan bahwa Irwan merupakan salah satu pengurus organisasi tersebut.
Ia menyebut aksi solo itu dilakukan secara sadar sebagai bentuk simbolik bahwa perjuangan mahasiswa tidak selalu harus dilakukan dengan jumlah besar.
“Aksi itu adalah simbol bahwa mahasiswa dan pemuda akan terus berdiri tegak di atas nilai-nilai perjuangan, meski hanya dengan satu suara,” tegas Ozi.
Menurut Ozi, semangat seperti inilah yang harus dijaga di tengah melemahnya sikap kritis sebagian generasi muda terhadap isu-isu kebangsaan.






















