Pencairan Pensiun Balik ke Zaman Perangko Netizen Sebut Bikin Repot dan Sontoloyo

Jumat, 4 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi – Seorang lansia antre mengambil uang pensiunan di Kantor Pos

Foto ilustrasi – Seorang lansia antre mengambil uang pensiunan di Kantor Pos

Gedor.id – Seolah menyuruh kakek-nenek berlari maraton di tengah terik matahari, kebijakan baru PT Pos Indonesia dan PT Taspen soal pencairan pensiun dinilai menyulitkan para lansia.

Mulai 1 Juli 2025, dana pensiun tak lagi dikirim langsung ke rekening, tapi harus diambil manual di Kantor pos terdekat.

Skema baru ini diluncurkan resmi di Kantorpos Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dan berlaku untuk di semua provinsi.

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PosIND Haris dan Direktur Operasional PT Taspen Tribuna Phitera Djaja hadir dalam peluncuran yang disebut sebagai “optimalisasi aset negara” dan “penguatan ekonomi nasional.”

Alih-alih dipuji, kebijakan ini justru dihujani kritik. Netizen ramai-ramai melampiaskan kekesalannya di media sosial.

“Nyusahin aja, pensiunan itu rata-rata umurnya di atas 60 tahun, kalau dia hidup sendiri kemana-mana susah, belum antreannya… ampun dah,” keluh akun @hasbi.

“Dari digital ke manual, sontoloyo! Bikin susah lansia,” timpal netizen lainnya.

“Negara lain semakin ke depan, negara kita kok semakin mundur,” tulis akun @emilmustamar.

“Sebentar lagi surat menyurat gak pake e-mail, kembali pake amplop plus perangko,” sindir akun @sediono.

“Kata ibu saya, ‘lho balik ke kantor pos lagi ya?’ Ternyata dulu ambil pensiun lewat kantor pos. Bukannya lebih canggih, malah balik ke cara kuno,” komentar akun @bodhisidharta.

“Katanya AI dan generasi emas, kenapa kembali ke zaman 90-an?” kritik akun @azd.

“Lha kok balik manual gini di zaman serba elektronik? Gimana lansia yang udah susah jalan dan keluar rumah? Kenapa sih pemerintah selalu berprinsip: kalau ada yang lebih susah, kenapa dikasih yang mudah?” tanya akun @andry.

Pihak PT Pos berdalih bahwa sistem ini telah disiapkan dengan infrastruktur yang memadai, dan menyebut kerja sama ini adalah bentuk kepercayaan besar dari Taspen.

Tapi di mata publik, yang terasa justru ironi: di era serba digital, negara malah mundur ke era antrean panjang, cap tiga jari, dan perangko.

Netizen menyebutnya terang-terangan: kebijakan ini tak ubahnya “sontoloyo”, lebih menyusahkan daripada memudahkan, lebih ribet daripada solutif.

(Id Amor)
Follow Berita Gedor.id di Tiktok

Berita Terkait

Peringatan Keras Prabowo, Jabatan Bukan Tempat Cari Untung, Siap-Siap Reshuffle!
Program Bergizi Nyatanya ‘Beracun’ 7.368 Anak Keracunan MBG
Industri Tembakau Terpuruk, Menkeu Purbaya Soroti Tingginya Cukai Rokok
Jokowi Ukir Rekor Kelam, Menteri Terseret Korupsi Lampaui Presiden Sebelumnya
Prabowo Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Penjarahan dan Gangguan Ekonomi
Tewasnya Ojol Picu Amarah Nasional, Demonstrasi Berubah Rusuh di Berbagai Daerah
Dibidik Jaksa, Duit Masuk ke CV! Ilyas: Saya Korban Sistem Bobrok!
Jokowi Dituding Raja Drama Gegara Foto Reuni: “Angkatan 45 Katanya?”

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:50 WITA

Peringatan Keras Prabowo, Jabatan Bukan Tempat Cari Untung, Siap-Siap Reshuffle!

Sabtu, 27 September 2025 - 19:50 WITA

Program Bergizi Nyatanya ‘Beracun’ 7.368 Anak Keracunan MBG

Sabtu, 20 September 2025 - 15:10 WITA

Industri Tembakau Terpuruk, Menkeu Purbaya Soroti Tingginya Cukai Rokok

Sabtu, 6 September 2025 - 15:36 WITA

Jokowi Ukir Rekor Kelam, Menteri Terseret Korupsi Lampaui Presiden Sebelumnya

Senin, 1 September 2025 - 16:10 WITA

Prabowo Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Penjarahan dan Gangguan Ekonomi

Berita Terbaru