Hak anak untuk berekspresi dan berkreasi, mengisi waktu luang lewat kegiatan seni dan budaya. Hak anak untuk didengar, sekaligus hak mereka untuk menyampaikan pendapat dan pandangannya. Hak partisipasi anak harus dijamin pelaksanaannya tanpa diskriminasi.
Ini pilar penting yang punya kaitan dengan akses anak-anak pada pendidikan yang berkualitas.
Semangat menulis Citra paling tampak ketika dia membuat grup WhatsApp “Penulis HEBAT SDN Borong”.
Dia mengajak beberapa temannya yang sehobi dan juga bestienya. Dia menularkan virus menulis itu, agar teman-temannya bisa berbagi cerita lewat tulisan.
Saya mencoba menjadi temannya agar semangat menulisnya terawat. Dia sering menjapri saya, mengabarkan bahwa tulisannya sudah jadi beberapa.
Dia sediakan buku tersendiri untuk itu. Buku yang menjadi ruang baginya menuangkan cerita-ceritanya. Buku yang di situ ada goresan tangannya, dilengkapi gambar-gambar ornamen, dan kalimat-kalimat motivasi agar dia terus rajin menulis.
Bila dia akan menyetor tulisannya, sementara saya tidak ke sekolah, maka saya akan menjemput tulisannya itu di rumahnya, meminjam bukunya, kemudian tulisan-tulisan itu saya foto menggunakan kamera telepon genggam.
Tulisan-tulisan itu saya ketik di laptop, dengan tetap menjaga orisinalitas gaya tulisannya, meski ada beberapa judul yang diubah.
Dari komunikasi dengan Citra itu, sering saya memberi dia tantangan untuk menulis tema tertentu, bila saya melihat ada aktivitas yang dia ikuti tapi belum dia tuangkan dalam tulisan.
Karena pertimbangan tulisannya layak untuk dipublikasikan, saya lalu menyodorkan tulisan-tulisannya itu ke beberapa pengelola media online.
Kepada mereka saya katakan, bila mereka memuat tulisan murid kelas 5 SD ini, maka akan sangat berarti bagi kiprah dan karier kepenulisannya kelak.
Ada pengelola media online bahkan mengaku terinspirasi dari tulisan-tulisan Citra. Menurutnya, dari tulisan murid SD ini, mengingatkan dia untuk menyediakan rubrikasi atau kolom khusus bagi anak-anak.
Tulisan-tulisan Citra rupanya menghadirkan efek positif, bukan saja bagi dia pribadi tapi juga orang lain. Potensi dan bakat seorang anak memang perlu dirawat, diberi wadah, agar tumbuh dan berkembang.
Layaknya tanaman yang butuh pupuk, air, dan sinar matahari, agar tumbuh subur, dengan bunga-bunga yang mekar, atau berbuah ranum, sehingga bisa dipanen.
Saya beruntung, ruang dan wadah itu diberikan oleh SD Negeri Borong. Sejak diajak bermitra oleh Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, Kepala SD Negeri Borong (Maret 2016-Oktober 2024).
Kegiatan minat bakat yang saya asuh juga mendapat sokongan dari para guru. Begitupun dengan orang tua siswa yang juga memberikan support pada minat bakat yang disukai dan digeluti anak-anak mereka, termasuk kegiatan-kegiatan literasi.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya