Gedor.id– Warga Dusun Balantieng, Desa Bulolohe, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, hidup dalam bayang-bayang bahaya.
Tiga kabel listrik telanjang terbentang terlalu dekat dengan atap rumah mereka.
Ketakutan akan korsleting hingga kebakaran kini menghantui setiap datangnya hujan dan angin kencang.
“Kalau angin datang, kabel goyang dan hampir kena atap rumah. Apalagi pas hujan, kami takut korslet atau meledak,” keluh AL, salah satu warga, Sabtu (26/7/2025).
Tak hanya kabel yang membahayakan, warga juga menyoroti tiang-tiang listrik yang disebut sudah lapuk dan berdiri terlalu dekat dengan bahu jalan. Beberapa tiang bahkan dianggap tak layak pakai.
“Kondisinya miring dan rapuh. Kenapa di desa sebelah seperti Bontomanai bisa pakai tiang besar dan tinggi, sementara kami dibiarkan begini?” tanya AC, warga lainnya dengan nada kecewa.
Warga menuntut PLN Wilayah V, khususnya PLN Bulukumba, segera turun tangan.
Mereka meminta tiang-tiang kecil dan pendek diganti dengan yang lebih kokoh dan tinggi, demi keselamatan bersama.
Menanggapi keluhan itu, Kepala PLN ULP Panrita Lopi, Zulham, mengakui permasalahan tersebut.
Ia menyebut pihaknya akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
Namun, penggantian tiang disebut butuh waktu lama karena keterbatasan anggaran.
“Kalau usulan anggaran diajukan sekarang, realisasinya mungkin baru tahun 2030,” ujarnya.
Pernyataan itu justru makin menyulut keresahan warga yang merasa dibiarkan hidup di bawah ancaman listrik.
Meski demikian, Zulham menjanjikan tim teknis PLN akan segera diturunkan untuk mengevaluasi dan mencari solusi darurat.
“Kami akan lihat kondisi lapangan dulu. Jika memungkinkan, akan kami ganti sebagian lebih dulu,” tambahnya.
Bersambung..
Editor darwis