Gedor.id-Isu pengaturan proyek di lingkup Pemerintah Kabupaten Takalar kembali jadi sorotan. Rabu (30/7/2025)
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di ruang Badan Musyawarah DPRD Takalar, muncul desakan agar seorang oknum berinisial R dihadirkan langsung ke forum.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD H. Muhammad Rijal itu mendadak memanas.
Sejumlah legislator lintas fraksi menuntut kejelasan soal dugaan permainan proyek yang disebut-sebut melibatkan sosok “R”.
“Sebelum RDP dilanjutkan, kami minta kehadiran oknum R untuk menjelaskan langsung dugaan permainan proyek yang ramai jadi perbincangan,” tegas anggota dewan, Ahmad Sabang.
Meski desakan cukup kuat, RDP tetap berjalan. Kepala Bagian ULP, Sumirra ST, yang hadir dalam rapat memberikan penjelasan soal sosok misterius tersebut.
Menurut Sumirra, inisial “R” merujuk pada Riang, pegawai baru yang diperbantukan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Riang, kata Sumirra, sebelumnya bertugas di BKKBN dan menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di beberapa OPD.
“Riang adalah staf baru di ULP, baru sebulan lebih. Ia masuk lewat nota dinas dan memang punya pengalaman sebagai PPK. Jadi wajar jika dia bicara soal proyek,” terang Sumirra di hadapan para anggota DPRD.
Sumirra menegaskan bahwa posisi Riang saat ini tidak memiliki kewenangan besar dalam proses pengadaan, sehingga tudingan pengaturan proyek dianggap tidak berdasar.
Meski demikian, kemunculan nama “R” dalam forum resmi DPRD tetap menyisakan tanda tanya publik.
Apalagi isu soal dugaan permainan proyek ini sebelumnya juga santer diberitakan di berbagai media.
DPRD Takalar menegaskan akan terus mengawal transparansi dalam setiap proses pengadaan barang dan jasa, serta memastikan tidak ada ruang bagi praktik-praktik kotor di balik meja.