Teriakan Keadilan Budiman Tak Didengar Negara!

Minggu, 29 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budiman Warga Moncong Loe ,Maros

Budiman Warga Moncong Loe ,Maros

Gedor.id– Ketenteraman hidup seolah menjadi barang langka bagi Budiman S., warga Dusun Panaikang, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Minggu (29/6/2025)

Sejak tahun 2016, hidupnya terus dibayangi deretan persoalan hukum—baik pidana maupun perdata—yang datang silih berganti tanpa henti.

Semua bermula saat Budiman mengajukan permohonan sertifikat atas tanah yang telah lama ia kuasai.

Bukannya berjalan lancar, proses ini justru menjadi pintu masuk menuju rentetan konflik hukum yang terus membelitnya hingga kini, memasuki tahun 2025.

Salah satu persoalan paling krusial adalah sengketa batas tanah yang kini bahkan telah bergulir hingga ke Kantor Wilayah ATR/BPN Sulawesi Selatan.

Tak hanya itu, Budiman juga sempat melaporkan dugaan pelanggaran etik oleh oknum penyidik di Polres Maros dan Polsek Moncongloe ke Propam Polda Sulsel.

Sayangnya, berbagai laporan dan upaya penyelesaian hukum yang telah ditempuh Budiman belum membuahkan hasil.

Sengketa batas tanah tersebut masih berproses di Pengadilan Negeri Maros, dan rencana gelar perkara di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel juga tengah disiapkan.

Tak berhenti di situ, Budiman juga harus menghadapi tuduhan penyebaran hoaks dan fitnah yang kini tengah diproses di Direktorat Kriminal Khusus Polda Sulsel.

Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah korban framing dan manipulasi informasi oleh pihak-pihak yang ingin mencemarkan nama baiknya.

Yang lebih memprihatinkan, Budiman juga menjadi korban intimidasi dan kekerasan fisik. Ia mengaku pernah diserang secara brutal oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh seorang berinisial AD.

Dalam insiden itu, rumah dan kendaraan miliknya mengalami kerusakan akibat lemparan batu, sementara dirinya menderita luka-luka. Kasus ini pun telah dilaporkannya kepada pihak berwenang.

Meski diterpa berbagai ujian berat, Budiman tetap teguh mempertahankan haknya.

Ia memilih untuk tetap berdiri di jalur hukum, memperjuangkan tanah yang telah ia urus secara legal sejak lama.

“Saya hanya ingin hidup tenang dan menempati tanah saya sendiri. Tapi rupanya ada yang tak senang jika saya tetap berdiri memperjuangkan hak saya,” kata Budiman.

Kisah Budiman adalah potret perjuangan rakyat kecil dalam menghadapi sistem hukum yang kerap lambat dan tidak berpihak.

Di tengah tekanan, fitnah, hingga kekerasan, Budiman tetap percaya bahwa keadilan akan menemukan jalannya—meski harus ditempuh dengan jalan terjal dan berliku.

Editor : Darwis
Follow Berita Gedor.id di Tiktok

Berita Terkait

SDN Borong Makassar Meriahkan HAN dan Hari Puisi Lewat Pentas Kreasi Anak
Warung Coto Diresmikan Wali Kota, Kuliner Lokal Rasa Seremonial
YBM BRILiaN dan PPI Makassar Salurkan Bantuan dan Gaungkan #bombebotolplastik
Dalih Dinas Luar Terungkap, Dokter Gigi Malah Asyik dengan Brondong
Inovasi PELURU SD Parinring Jadi Andalan Makassar di Ajang IGA Kemendagri 2025
SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Matangkan Strategi SAKTI dan SRA
Tanpa Jejak Selama Berbulan-bulan, Bripka Erwing Dipecat Tak Hormat
Laksus Desak Kejati Sulsel Bongkar Dugaan Korupsi di DPRD Tana Toraja

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 09:11 WITA

SDN Borong Makassar Meriahkan HAN dan Hari Puisi Lewat Pentas Kreasi Anak

Kamis, 24 Juli 2025 - 16:28 WITA

Warung Coto Diresmikan Wali Kota, Kuliner Lokal Rasa Seremonial

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:30 WITA

YBM BRILiaN dan PPI Makassar Salurkan Bantuan dan Gaungkan #bombebotolplastik

Rabu, 23 Juli 2025 - 17:41 WITA

Dalih Dinas Luar Terungkap, Dokter Gigi Malah Asyik dengan Brondong

Senin, 21 Juli 2025 - 17:10 WITA

Inovasi PELURU SD Parinring Jadi Andalan Makassar di Ajang IGA Kemendagri 2025

Berita Terbaru