Heboh di Makassar, Guru SD Dibentak Oknum Polsek Manggala: “Siapako?

Sabtu, 2 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oknum polisi Polsek Manggala yang diduga membentak seorang guru SDN Borong Makassar saat mengurus surat keterangan hilang (Foto dokumentasi EB)

Oknum polisi Polsek Manggala yang diduga membentak seorang guru SDN Borong Makassar saat mengurus surat keterangan hilang (Foto dokumentasi EB)

Gedor.id– Seorang guru di SD Negeri Borong Makassar berinisial EB mengaku diperlakukan kasar oleh oknum polisi di Polsek Manggala.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu (2/8/2025), sehari setelah EB dan suaminya mengurus surat keterangan hilang di Polsek Manggala.

EB sebelumnya menjadi korban pencurian yang terjadi pada Jumat (1/8/2025) di SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Dalam rekaman CCTV sekolah, terlihat seorang pria masuk ke ruang guru dan mengambil tas berisi barang berharga milik EB.

Pelaku terlihat mengenakan jaket hitam, celana panjang, masker, dan membawa ransel.

Rekaman lain memperlihatkan pelaku kabur menggunakan sepeda motor matic putih.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00–12.00 Wita, bertepatan menjelang salat Jumat.

Plat nomor kendaraan tampak buram sehingga menyulitkan identifikasi.

Untuk menyamarkan identitas, pelaku juga memakai helm full face berwarna gelap.

Akibat pencurian itu, EB kehilangan satu laptop, satu ponsel, dompet, KTP, STNK, dan ATM.

Tangkapan layar CCTV memperlihatkan pelaku saat masuk ke ruang guru SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Makassar.

“Pada pelaporan di hari pertama, pelayanan di Polsek Manggala sangat bagus. Tapi kata mereka, saya diminta bawa dos HP dan dos laptop ke kantor polisi,” ujar EB.

EB mengatakan dos laptop sudah tidak ada, namun ia masih memiliki kwitansi pembelian.

“Intinya saya mau urus KTP, jadi saya harus ambil surat keterangan hilang dulu. Mau dia proses atau tidak, itu soal belakangan,” tambahnya.

Pada hari kedua saat ia kembali ke Polsek Manggala, EB mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.

“Awalnya saya beri salam, terus dia jawab ‘apa’. Baru saya bilang mau buat surat kehilangan. Terus polisi itu tanya lagi, ‘apa-apa yang hilang?’ Lalu saya sebut semua: KTP, kartu ATM, STNK, dan laptop,” kata EB.

Menurut EB, oknum polisi itu kemudian membentaknya.

“Baru polisi itu bilang, ‘apakah mau diurus?’ sambil membentak. Baru bilang ‘tidak begitu caranya melayani pak’. Disituma jengkel baru keluar kah, baru keluarki juga itu polisi. Baru dia bilang, ‘Siapako? Tidak penting dilayani, tidak pentingjako’,” tutur EB.

EB juga mengaku ditunjuk-tunjuk oleh oknum tersebut.

“Sambil na tunjuk-tunjuki kah. Bilangji saya yang bikin surat keterangan hilang, bilang begitu tadi di ruangannya,” ujarnya.

EB menegaskan kekecewaannya atas perilaku tersebut.

“Saya kecewa, dengan cara dia bertanya itu kurang simpatik. Tidak mencerminkan seorang pelayan masyarakat. Sedangkan dia kan tugasnya melayani mengayomi masyarakat,” ungkapnya.

“Saya ini seorang pendidik, kurasa malu-malu dengar begitu modelnya itu polisi dalam keadaan marah-marah,” sambung EB.

EB mengaku kecewa dan berencana melapor ke Polrestabes Makassar.

“Ada banyak kabar saya dengar, dan saya juga mengalami dengan teman saya, bahwa kasus pencurian yang dilaporkan tak pernah diproses oleh mereka, jadi percumajie. Jadi saya melapor ke Polrestabes Makassar saja,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Manggala Kompol Semuel To’Longan yang dikonfirmasi by phone Sabtu (2/8/2025) mengatakan, EB justru marah-marah saat ditanya apa yang hilang.

“Jadi kata anggota saya, ketika EB ditanya ‘apa-apa yang hilang’, dia malah marah-marah. Padahal anggota saya bertanya seperti itu supaya bisa diketik laporannya. Dia marah akhirnya pergi keluar,” jelas Semuel.

Kompol Semuel juga mempersilakan EB datang langsung ke Polsek.

“Arahkan saja dia ke sini. Tapi saya minta jangan sampai ketika dia datang dan saya tanya-tanya, lalu dia marah-marah. Jadi saya tunggu, kalau dia mau datang nanti saya yang layani,” tegas Semuel.

Sekedar diketahui, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana sebelumnya meminta masyarakat agar tidak takut melaporkan oknum polisi yang menolak menerima laporan warga.

Hal ini disampaikannya dalam acara Ngopi Kamtibmas di Jalan Sultan Alauddin II, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Makassar, pada Jumat malam (26/7/2025).

“Mungkin ada polisi yang kasar atau tidak menerima laporan bapak ibu sekalian, tolong sampaikan kepada kami supaya bisa kami perbaiki dan tindak,” ujarnya.

“Nanti kami buat kebijakan di tingkat Polsek berdasarkan masukan dari masyarakat,” pungkas Arya.

Editor : Darwis
Follow Berita Gedor.id di Tiktok

Berita Terkait

Lantang Nyanyi “Salimu Naraka” Pengamen Ini Digerebek Udhin Leaders di Makassar
Warga Dikejutkan Spanduk “Undangan Perang IPMIL ASU” di Fly Over Makassar
Mayat di Pohon Gegerkan Makassar, Ternyata Dosen UNM
Heboh! Gigi Taring Limbad Bikin Petugas Arab Bacakan 30 Juz Al-Qur’an
Viral Pria Sebut Diri ‘Ring Satu’ Istana, Pamer Senjata di Tengah Sengketa Lahan
Aksi Damai Dibalas Penangkapan, Mahasiswa Diseret Bak Teroris Usai Kritik Gibran
Songkok Putih Soroti SPBU Maros, Diduga Selewengkan Solar Subsidi
Viral, Kader PSI Sebut Jokowi Memenuhi Syarat Jadi Nabi

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 21:15 WITA

Heboh di Makassar, Guru SD Dibentak Oknum Polsek Manggala: “Siapako?

Senin, 28 Juli 2025 - 19:37 WITA

Lantang Nyanyi “Salimu Naraka” Pengamen Ini Digerebek Udhin Leaders di Makassar

Jumat, 25 Juli 2025 - 17:36 WITA

Warga Dikejutkan Spanduk “Undangan Perang IPMIL ASU” di Fly Over Makassar

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:25 WITA

Mayat di Pohon Gegerkan Makassar, Ternyata Dosen UNM

Kamis, 10 Juli 2025 - 01:13 WITA

Heboh! Gigi Taring Limbad Bikin Petugas Arab Bacakan 30 Juz Al-Qur’an

Berita Terbaru