Penunjukan Misterius di Cabdin: Siapa Sebenarnya Pak Ulli?

Jumat, 4 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Cabang Dinas Wilyah Jeneponto-Takalar

Kantor Cabang Dinas Wilyah Jeneponto-Takalar

Gedor.id– Penunjukan Salahuddin Dini, yang akrab disapa “Pak Ulli”, sebagai admin Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jeneponto–Takalar menuai sorotan dari sejumlah guru dan tenaga pendidik.

Pasalnya, Ulli diduga masih berstatus sebagai tenaga honorer di salah satu SMA Negeri di Takalar, sehingga penempatannya di Cabdin dinilai menimbulkan tanda tanya, khususnya terkait kejelasan status kepegawaian, tugas pokok dan fungsi (tupoksi), serta sistem penggajian.

“Kami cukup kaget saat mengetahui beliau menjadi admin SPMB di Cabdin. Sepengetahuan kami, beliau masih menerima honor dari sekolah tempat kami mengajar,” ungkap salah satu guru yang meminta namanya tidak disebutkan.

Beberapa pihak mempertanyakan dasar penunjukan Ulli, mengingat pelaksanaan SPMB adalah proses yang sensitif dan memerlukan integritas tinggi.

Mereka menilai, posisi sebagai admin seharusnya diisi oleh pegawai tetap atau setidaknya honorer yang gajinya bersumber dari Dinas Pendidikan, bukan dari sekolah.

“Kalau memang dia sudah resmi bertugas di Cabdin, harus jelas juga dari mana sumber honornya. Jangan sampai dia tidak tercatat sebagai honorer Cabdin dan juga bukan ASN, tapi mengemban tanggung jawab besar. Ini rawan terjadi praktik penyalahgunaan,” lanjut sumber tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jeneponto–Takalar belum memberikan keterangan resmi.

Upaya konfirmasi yang dilakukan hanya membuahkan saran agar awak media menghubungi langsung Kasubag Tata Usaha, yang disebut mengetahui detail penugasan tersebut.

Isu ini memicu kekhawatiran soal transparansi dan integritas pelaksanaan SPMB.

Beberapa pihak juga menyoroti kemungkinan adanya tumpang tindih penggajian, seperti yang terjadi pada beberapa tenaga honorer lain yang tetap menerima honor dari sekolah asal meski telah lolos seleksi PPPK dan tak lagi aktif mengajar di sana.

Permasalahan ini menjadi perhatian serius di kalangan pendidik, mengingat pentingnya menjaga kredibilitas seleksi masuk perguruan tinggi dan kejelasan status personel yang terlibat di dalamnya.

Diharapkan, pihak Cabdin segera memberikan klarifikasi resmi untuk menghindari keresahan yang lebih luas, terutama di lingkungan pendidikan dan masyarakat umum.

Editor : Darwis
Follow Berita Gedor.id di Tiktok

Berita Terkait

Jalur Gelap Anggaran Pokir DPRD Takalar Diduga Lewat Keuangan
Karyawan Resah, Pelanggan Dirugikan, PT CPB Diduga Main Kotor
Kenapa Polisi Tak Mau Akui Pelemparan dan Perusakan? Ini Kata Korban
Proyek Retak, Rakyat Bergerak! KP FRI Desak Kejati Sulsel Bertindak
 LSM Lamellong Curigai Ada ‘Kartel Buku’ di Sekolah-Sekolah Bone
Gaji Karyawan Rp 3 Juta Raib, PT Cahaya Putra Dinilai Tak Transparan
Viral! Rumah Dinas Polisi di Gowa Jadi Tempat Ngopi, Warga Desak Penindakan
Laksus Desak Polda Sulsel Periksa Rektor UNM Terkait Proyek Rp 87 Miliar

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 18:22 WITA

Jalur Gelap Anggaran Pokir DPRD Takalar Diduga Lewat Keuangan

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:00 WITA

Karyawan Resah, Pelanggan Dirugikan, PT CPB Diduga Main Kotor

Selasa, 8 Juli 2025 - 17:51 WITA

Kenapa Polisi Tak Mau Akui Pelemparan dan Perusakan? Ini Kata Korban

Selasa, 8 Juli 2025 - 15:47 WITA

Proyek Retak, Rakyat Bergerak! KP FRI Desak Kejati Sulsel Bertindak

Minggu, 6 Juli 2025 - 16:52 WITA

 LSM Lamellong Curigai Ada ‘Kartel Buku’ di Sekolah-Sekolah Bone

Berita Terbaru