Gedor.id – Sebuah film bertajuk Sahabat Anak resmi diperkenalkan kepada publik dalam konferensi pers perdananya pada Rabu, 10 Juli 2025, di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Jakarta.
Film ini menjadi buah karya istimewa dari Kak Seto Mulyadi yang telah 55 tahun mengabdi di dunia anak-anak, dan diperkuat oleh pendekatan coaching humanis dari aktor sekaligus pelatih akting, Luthfi Sato.
Disutradarai oleh Irham Aco Bachtiar, film Sahabat Anak mengangkat potret kehidupan dan nilai-nilai perjuangan Kak Seto dalam membela hak dan suara anak-anak Indonesia.
Bukan hanya kisah yang menyentuh, film ini juga menonjolkan proses akting anak-anak yang dibentuk secara personal dan penuh empati.
Tokoh penting di balik pendekatan tersebut adalah Luthfi Sato, aktor yang dikenal lewat perannya sebagai Haji Matto di film Coto vs Konro.
Kali ini, ia mengambil peran sebagai acting coach dengan metode yang tidak biasa. Alih-alih mengarahkan secara teknis seperti orang dewasa, Luthfi menemani dan membimbing para pemeran cilik memahami karakter mereka dengan pendekatan emosional yang lembut.
“Saya tidak mengarahkan mereka untuk akting seperti orang dewasa, tapi saya menemani mereka mengenal dan menyelesaikan karakter masing-masing dengan cara mereka sendiri,” ujar Luthfi dalam sesi wawancara.
“Anak-anak ini tidak sedang diajari bermain peran, tapi diajak memahami emosi mereka sendiri, dan itulah akting yang paling jujur, karena akting sesungguhnya adalah ketika Anda sedang tidak berakting,” tambahnya.
Empat pemeran utama dalam film ini adalah Afsheena Zerina (Lin), Revan Hadi (Fikri), Rasya (Josh), dan Jabez Immanuel (Hadi).
Luthfi mempelajari cara komunikasi masing-masing anak dan menyesuaikan metode coaching-nya secara individual. Ada anak yang sensitif, ada yang logis, dan ada pula yang sangat ekspresif.
Hasilnya, akting para pemain cilik dalam Sahabat Anak dinilai natural, mengalir, dan emosional tanpa terlihat dibuat-buat.
Ini menjadi bukti bahwa pendekatan humanis dalam dunia akting anak-anak bisa menciptakan ruang aman sekaligus menguatkan pesan film.
Tak hanya dari Jakarta, produksi ini juga melibatkan ratusan anak dari berbagai daerah seperti Bogor, Palembang, Bekasi, hingga Kendari, menjadikannya film anak Indonesia yang inklusif dan beragam.
Film Sahabat Anak merupakan kolaborasi antara Heart Pictures dan Rumah Semut Film. Di balik ceritanya, tersimpan misi besar dari Kak Seto yang ingin memperluas kampanye perlindungan dan pemahaman terhadap dunia anak.
“Anak-anak dilindungi undang-undang. Maka cara mendekatinya adalah dengan cinta, bukan tekanan. Saya berharap film ini menyentuh para tokoh, pejabat, guru, dan orang tua untuk bermain dan menjadi sahabat anak,” ujar Kak Seto.
Film ini dijadwalkan tayang pada akhir 2025. Lebih dari sekadar hiburan, Sahabat Anak diharapkan menjadi ruang aman ekspresi dan edukasi bagi anak-anak Indonesia dengan pendekatan seni yang penuh cinta, seperti visi yang dibawa oleh Kak Seto dan sentuhan coaching lembut dari Luthfi Sato.