Dana BLT Desa Diduga “Dibajak”, Rakyat Miskin Tamannyeleng Ditinggalkan

Jumat, 20 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto kolase : Warga miskin Desa Tamannyeleng yang luput dari bantuan BLT, tinggal di rumah tak layak huni.

Foto kolase : Warga miskin Desa Tamannyeleng yang luput dari bantuan BLT, tinggal di rumah tak layak huni.

Gedor.id – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di Desa Tamannyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diduga disalahgunakan.

Pasalnya, dari alokasi anggaran sebesar Rp198.731.400 yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun 2025, hanya digunakan sebesar Rp97.200.000 untuk menyalurkan bantuan kepada 27 orang penerima selama satu tahun.

Sisa anggaran sebesar Rp101.531.400 menimbulkan kecurigaan warga, terutama mereka yang merasa berhak mendapatkan bantuan namun tidak tercantum dalam daftar penerima.

Seorang janda yang tinggal di rumah tak layak huni, mengaku kecewa karena tak lagi menerima bantuan padahal kondisi ekonominya semakin sulit.

Janda tersebut bahkan sempat mendatangi kantor desa untuk menanyakan hal itu, namun jawaban yang diterima justru membuatnya merasa diabaikan.

“Saya heran, dulu dapat bantuan, sekarang tidak lagi. Padahal kondisi saya makin susah,” ujarnya saat ditemui awak media, Rabu (17/6/2025).

Kisah serupa juga dialami Mama Zalwa, seorang janda dengan satu anak yang hidup berpindah-pindah tanpa tempat tinggal tetap.

Meski beberapa tokoh masyarakat dan awak media telah mengusulkan namanya lengkap dengan dokumentasi foto kondisi kehidupannya, pemerintah desa disebut tak memberi respons.

Kekecewaan juga datang dari warga lain yang menyoroti adanya pemotongan dana tanpa penjelasan resmi.

Saat ditanyakan soal penggunaan sisa anggaran yang cukup besar, seorang staf desa menyebutkan bahwa dana tersebut digunakan untuk konsumsi rapat dan pembelian amplop.

Pernyataan ini memicu amarah warga. “Dana BLT itu untuk warga miskin ekstrem, bukan buat konsumsi atau honor tambahan,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.

Di sisi lain, pihak pemerintah desa berdalih bahwa proses penetapan penerima BLT sudah sesuai prosedur.

Kepala Bidang PMD Desa, H. Mangngai, menjelaskan bahwa proses validasi dilakukan berdasarkan survei lapangan oleh kepala dusun.

“Yang menentukan siapa yang berhak menerima adalah pihak desa, berdasarkan data dan survei yang dilakukan ke rumah-rumah warga. Hasilnya kemudian dirapatkan untuk penetapan,” ujarnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

Meski demikian, warga menilai proses tersebut sarat kepentingan dan tidak mencerminkan keadilan sosial.

Sejumlah warga mendesak agar pemerintah kabupaten dan aparat pengawas desa segera menggelar audit terbuka dan investigasi menyeluruh terhadap pengelolaan dana desa di Tamannyeleng.

Editor : Id Amor
Follow Berita Gedor.id di Tiktok

Berita Terkait

Penamatan SDN Borong Makassar Tampilkan Kreativitas dan Cinta Orangtua
Sejarah Dilukai, Aktivis 98 Ledek Fadli Zon Lewat Puisi Menteri Sontoloyo
Buntut Parkir Liar Kadis BPBD Maros, Mahasiswa Seret Oknum Polisi ke Propam
Aksi Damai Dibalas Penangkapan, Mahasiswa Diseret Bak Teroris Usai Kritik Gibran
Pelaku Penembakan WNA di Bali Tertangkap! Dua Diekstradisi, Satu Dibekuk di Jakarta
Pelaku Keji di Pesta Allamang Takalar Belum Tertangkap, Keluarga Korban Geram
Burung Rangkong Diduga Ditukar, Oknum Karantina Sulsel Diduga Bermain
Remaja Gowa Ngamuk, Teman Dihajar karena Diduga Pakai Akunnya

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:39 WITA

Penamatan SDN Borong Makassar Tampilkan Kreativitas dan Cinta Orangtua

Minggu, 22 Juni 2025 - 01:39 WITA

Sejarah Dilukai, Aktivis 98 Ledek Fadli Zon Lewat Puisi Menteri Sontoloyo

Sabtu, 21 Juni 2025 - 01:34 WITA

Buntut Parkir Liar Kadis BPBD Maros, Mahasiswa Seret Oknum Polisi ke Propam

Jumat, 20 Juni 2025 - 01:48 WITA

Dana BLT Desa Diduga “Dibajak”, Rakyat Miskin Tamannyeleng Ditinggalkan

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:04 WITA

Aksi Damai Dibalas Penangkapan, Mahasiswa Diseret Bak Teroris Usai Kritik Gibran

Berita Terbaru