Dari Menjahit hingga Buket Uang, ASAH JARI SULSEL Cetak Perempuan Mandiri

Sabtu, 14 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peserta Workshop ASAH JARI SULSEL memamerkan hasil kreasi buket dari uang, snack, dan jilbab usai pelatihan keterampilan di Makassar, Sabtu (14/6/2025).

Peserta Workshop ASAH JARI SULSEL memamerkan hasil kreasi buket dari uang, snack, dan jilbab usai pelatihan keterampilan di Makassar, Sabtu (14/6/2025).

Gedor.id – Komunitas ASAH JARI SULSEL (Asosiasi Wirausaha Perempuan Profesi Jahit, Fesyen dan Kerajinan) menjadi ruang baru bagi para perempuan di Sulawesi Selatan dan Barat untuk mengembangkan potensi diri, memperkuat keterampilan, hingga menjadi wirausaha mandiri.

Lewat berbagai pelatihan gratis, ASAH JARI SULSEL menghadirkan kelas keterampilan mulai dari menjahit, makeup artist, hingga kerajinan tangan.

Tak hanya itu, tersedia pula pelatihan digital marketing, konten kreator, hingga kelas hobi seperti kuliner, hidroponik, serta olahraga seperti yoga dan senam.

“Asah Jari bukan sekadar tempat berkumpul, tapi tempat belajar dan tumbuh. Kita ingin ibu-ibu bisa mandiri secara ekonomi, menghasilkan cuan dari keterampilan mereka,” kata Fitria Asri, penggagas komunitas ini, dalam Workshop Rangkaian Buket yang digelar Sabtu (14/6/2025).

Workshop kali ini mengajarkan cara merangkai buket dari uang, jilbab hingga snack, yang disambut antusias oleh peserta dari berbagai komunitas, termasuk Jarum Benang dan Asosiasi Perempuan Wirausaha Fashion Jahit dan Kerajinan.

Fitria menyebut, jumlah peserta semakin meningkat karena banyak ibu-ibu yang ingin memulai usaha rumahan dengan keterampilan yang dimiliki.

“Alhamdulillah, semakin banyak yang bergabung dan belajar. Kami harap ke depan pelatihan bisa lebih besar dan lebih meriah,” tuturnya.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, ASAH JARI SULSEL juga menyediakan pendampingan wirausaha, serta membentuk cluster usaha yang akan terhubung dalam jaringan wirausaha perempuan se-Sulselbar.

Bahkan, asosiasi ini menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur yang memberi payung hukum bagi pelaku usaha jahit dan kerajinan.

“Kami ingin semua ibu-ibu yang tergabung tidak hanya terampil, tapi juga punya legalitas dan jejaring usaha yang kuat,” tutup Fitria dengan semangat.

Editor : Id Amor

Berita Terkait

REP #6 Usung Tema Post-Truth, 63 Karya Seni Dipamerkan di Kampus IKM
Penamatan SDN Borong Makassar Tampilkan Kreativitas dan Cinta Orangtua
Sejarah Dilukai, Aktivis 98 Ledek Fadli Zon Lewat Puisi Menteri Sontoloyo
Buntut Parkir Liar Kadis BPBD Maros, Mahasiswa Seret Oknum Polisi ke Propam
Demo Tuntut Kasus Pencurian, Mahasiswa HIPERMATA Malah Dipaksa dan Diseret Aparat
Dana BLT Desa Diduga “Dibajak”, Rakyat Miskin Tamannyeleng Ditinggalkan
Aksi Damai Dibalas Penangkapan, Mahasiswa Diseret Bak Teroris Usai Kritik Gibran
Pelaku Penembakan WNA di Bali Tertangkap! Dua Diekstradisi, Satu Dibekuk di Jakarta

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 21:40 WITA

REP #6 Usung Tema Post-Truth, 63 Karya Seni Dipamerkan di Kampus IKM

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:39 WITA

Penamatan SDN Borong Makassar Tampilkan Kreativitas dan Cinta Orangtua

Minggu, 22 Juni 2025 - 01:39 WITA

Sejarah Dilukai, Aktivis 98 Ledek Fadli Zon Lewat Puisi Menteri Sontoloyo

Sabtu, 21 Juni 2025 - 01:34 WITA

Buntut Parkir Liar Kadis BPBD Maros, Mahasiswa Seret Oknum Polisi ke Propam

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:06 WITA

Demo Tuntut Kasus Pencurian, Mahasiswa HIPERMATA Malah Dipaksa dan Diseret Aparat

Berita Terbaru